Jangan Pinjemin Alat Kosmetik, Biar Ga Kejangkit Mikroba Bahaya!
Kosmetik merupakan benda umum khususnya buat kaum hawa yang bisa kita temuin dimana aja. Kosmetik emang ngebantu bhangat buat nutupin kekurangan-kekurangan di wajah sekaligus bikin penampilan jadi makin cantik dan menarik.
Sista pasti pada punya kan kosmetik? Hehehee so pasti dong. Meski cuma lipstick ato bedak doang ge, buat cewek mah penting, dan wajib punya.
Kosmetik yang sekarang banyak dijual di pasaran itu ga semuanya aman, semua pasti punya efek samping masing-masing yang ga langsung jleb keliatan efeknya. Dan ini jelas bahaya bhangat kalo kita ga hati-hati.
Tapi sis, selain harus hati-hati sama kosmetik yang beli di pasar karena bahan kimianya yang bisa ngerusak kulit. Ternyata kita juga harus hati-hati kalo pakai kosmetik barengan ato sering minjem-minjemin kosmetik ke orang lain.
Menurut para pakar kecantikan, aplikator kosmetik termasuk lipstick, spon bedak, kuas mascara, dan pencil alis yang dipakai barengan itu bisa jadi media penyebaran kuman. Bahkan, kuman sama bakteri bisa berkembang biak dengan gampang di wadah kosmetik yang lembap dan gelap. Dan kondisi ini rentan bhangat nyebabin infeksi di semua area kulit.
Sista yang punya masalah kulit kayak komedo sama jerawat, harus rajin-rajin ngerawat dan ngejaga kosmetik yang dipakai. Kuas dan aplikator kosmetik bisa cepet ngejangkau daerah jerawat, dan kalo pemakaiannya barengan sama orang lain, nanti bisa-bisa yang join ikut ketular, juga sebaliknya.
Makanya, pakai alat kosmetik sendiri aja dan jangan mo barengan pakai kosmetik sama orang yang punya masalah kulit. Hindarin berbagi kosmetik bibir dan mata, karena dua bagian wajah ini lebih gampang kena infeksi. Hati-hati juga sama produk tester kosmetik, namanya juga tester, jadi bebas dipakai sama siapa aja yang mo nyoba.
Buat sekedar pengetahuan, kita bahas yuk sista jenis-jenis bakteri yang ada di alat-alat kosmetik!
Bakteri Pseudomonas Aeruginosa
Bakteri Pseudomonas Aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran kira-kira 0,6×2 µm. Bakteri ini termasuk bakteri gramnegatif, bentuknya ada yang tunggal, berpasangan, dan kadang kayak rantai pendek. Sifatnya aerob, katalase positif, oksidase positif, ga mampu ngefermentasi, tapi bisa ngoksidasi glukosa ato karbohidrat lain, ga punya spora, ga punya selubung, dan punya flagella monotrika (flagelnya tunggal di kutub), jadi selalu bergerak.
Pseudomonas bisa tumbuh di air suling dan bakal tumbuh baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimumnya adalah 42° C, dan gampang berkembang biak di media pembiakan apa aja karena asupan nutrisinya sederhana. Di laboratorium, medium paling sederhana buat pertumbuhannya yaitu dengan pakai asetat (buat karbon) dan ammonium sulfat (buat nitrogen).
Penyakit akibat bakteri Pseudomonas Aeruginosa:
– Infeksi luka bakar ato bisa timbul luka bakar yang ngeluarin nanah hijau kebiruan.
– Infeksi saluran kemih.
– Infeksi saluran pernafasan akibat pneumonia yang dibarengin nekrosis.
– Infeksi mata.
Gimana cara penularan bakteri Pseudomonas Aeruginosa?
Pseudomonas Aeruginosa keluar dari saluran yang udah diinfeksinya. Bakteri bakal pindah-pindah ke inang lain yang rentan, dan cara pindahnya juga bisa lewat alat yang ga steril.
Kayak apa sih gejalanya?
Gejalanya tergantung bagian tubuh mana yang kena, tapi infeksi bakteri ini cenderung berat. Infeksi di luka bakar ditandain sama keluarnya nanah hijau kebiruan dan bau manis kayak aroma anggur. Selain itu, infeksi ini juga bisa nyebabin muncul ruam berwarna hitam keunguan yang diameternya kira-kira 1 cm. Dimana ruam ini dikelilingin sama daerah kemerahan dan bengkak. Bahkan bakteri Pseudomonas bisa nyebabin koreng di mata, bikin lensa mata dan cairan lensa jadi tercemar.
Apa ada cara pencegahannya?
Pseudomonas sering nempel di tubuh kita dan ga bakal nimbulin penyakit kalo pertahanan tubuh kita ga normal. Makanya, upaya pencegah terbaiknya yaitu dengan ngejaga daya tahan tubuh biar tetep tinggi, dan usahain pakai peralatan steril juga.
Apa bisa diobatin?
Bakteri Pseudomonas ga boleh diobatin pakai terapi obat tunggal karena tingkat keberhasilannya rendah dan bakteri dengan cepet bisa jadi resisten. Pola kepekaan bakteri ini juga bervariasi secara geografis. Makanya perlu tes kepekaan sebagai pedoman buat pemilihan terapi anti mikrobanya.
Obat yang aktif sama mikroba yaitu, penisilin dimana jenisnya ada mezlosilin, pipeasilin, dan tikarsilin yang dikombinasiin sama aminoglikosida yang terdiri dari tobramisin/amikasin dan gentamisin. Obat lainnya yang bisa dipakai antara lain imipinem, aztreonam, kuionolon baru (termasuk siprofloksasin).
Terus sefalosporin generasi baru, sefoperakson, dan seftazidim juga aktif ngelawan bakteri Pseudomonas Aeruginosa.
Bakteri Staphylococcus Aureus
Bakteri Staphylococcus Aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat yang berdiameter 0,5-0,7 mm. Bakteri ini punya dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan, fibronectin binding protein, asam teikoik, collagen binding protein, dan clumping factors.
Komponen utama dinding selnya yaitu peptidoglikan yang nyusun hampir 50% berat dinding sel. Bakteri ini termasuk bakteri psikrofilik dan mesofil yang bisa hidup di rentang suhu optimum (35-37° C), suhu minimumnya 6,7° C.
Gimana cara penyebarannya?
Staphylococcus Aureus ada di rongga hidung, kulit, tenggorokan sama saluran pencernaan manusia dan hewan. Sebenernya, kalo sistem imunitas seseorang itu kuat, bakteri ga bakal gampang masuk ke tubuh kita, juga sebaliknya. Dan bakteri ini termasuk bahaya dan gampang penyebarannya. Dia bisa masuk lewat jerawat, pemakaian make up barengan, lewat membrane hidung ato mata, dll.
Apa aja gejalanya?
Gejala yang biasanya timbul yaitu mual-mual, bengkak merah, diare, demam tinggi secara ngedadak, ruam, sakit kepala, dan nyeri otot. Sedangkan infeksinya antara lain bisul, jerawat, osteomyelitis, meningitis, pneumonia, dan mastitis, baik di manusia atopun hewan.
Kayak apa pencegahannya?
Muncul penyakit akibat infeksi bakteri merupakan akibat dari ga kuatnya pertahanan tubuh dalam nahan invasi bakteri Staphylococcus Aureus. Makanya kita harus ningkatin daya tahan tubuh dengan ngembangin pola hidup sehat biar kehindar dari infeksi bakteri ini.
Kalo udah terlanjur kena bakteri ini, buat ngurangin resiko infeksinya bisa dengan ngembaliin fungsi bagian tubuh yang luka, minimalin kebentuknya bekas luka dengan beberapa tindakan dasar, yaitu cuci tangan, ngebersihin luka, ngebersihin kulit di area luka, nutup luka, ganti perban sesering mungkin, dan pakai gel yang mengandung antibiotic.
Demikian. Semoga kita ga sampai kena bakteri-bakteri diatas ya sis..
Gambar Hari Ini:
Mercedes
Sumber: @kimdaoblog